Tuesday, October 6, 2020

Prosedur Cek Aki Basah Bekas Versiku

1. Periksa voltase dan periksa fisik plat

2. Charge sampai terbaca 14,5v dengan voltase 15v

3. Biarkan resting, bila resting setelah 12 jam ada di posisi 12,8-13v maka lulus dan bisa dipakai

4. bila di bawah itu, maka

5. kosongi air aki tapi jangan dibuang dan periksa plat dengan seksama (penting)

6. bersihkan dengan air, gojaki sampai lumpur/rontokan kira-kira bersih lalu keringkan bisa 2-7hari

7. isi dengan air aki lama (saring dulu biar bersih)

9. charge lagi sampai terbaca 14,5v dengan voltase input 15v

10. biarkan resting, bila resting setelah 12 jam ada di posisi 12,8-13v maka lulus dan bisa dipakai

11. bila di bawah itu, misal resting di 12v maka

12. buang/simpan air aki yang lama, tapi tidak dipakai untuk sementara

13. siapkan alum 100 gr untuk aki 40ah masak dengan air destilasi/air hujan/air amdk

14. isikan ke aki, charge lagi hingga terbaca ke 14,5v

15. bila hasil masih kisaran 12v ke bawah setelah resting maka tidak layak

16. tukar tambah lagi ke toko bekas aki

17. cari aki lagi, lanjut ke prosedur 1 lagi. 

Karakter PV-Ku

Karakter PV-ku

PV 10 WP

open cerah 19v-20v 0,6amper

open mendung 17-18v 0,08amper


PV 50WP

open cerah 20-21v 2.9amper

open mendung 20v 0.3 amper

Jenis-jenis Baterai

1. Baterai Primer/Sekali Pakai.  Memiliki ukuran AAA, AA, C dan D. Jenisnya:

a. Baterai Zinc-Carbon/Seng-Karbon. Seng sebagai terminal - dan karbon sebagai terminal +

b. Baterai Alkaline/Alkali. Elektrolitnya berupa alkali, yakni Potassium Hydroxide

c. Baterai Lithium

d. Baterai Silver Oxide. Berari bentuk kancing, dari oksidasi (peneyengan, hehe) perak

2. Baterai Sekunder/Baterai isi ulang

Pada prinsipnya, cara Baterai Sekunder menghasilkan arus listrik adalah sama dengan Baterai Primer. Hanya saja, Reaksi Kimia pada Baterai Sekunder ini dapat berbalik (Reversible). Pada saat Baterai digunakan dengan menghubungkan beban pada terminal Baterai (discharge), Elektron akan mengalir dari Negatif ke Positif. Sedangkan pada saat Sumber Energi Luar (Charger) dihubungkan ke Baterai Sekunder, elektron akan mengalir dari Positif ke Negatif sehingga terjadi pengisian muatan pada baterai. 

Jenis-jenis Baterai yang dapat diisi ulang (rechargeable Battery) yang sering kita temukan antara lain seperti Baterai Ni-cd (Nickel-Cadmium), Ni-MH (Nickel-Metal Hydride) dan Li-Ion (Lithium-Ion)

Jenis Aki/Accu/Accumulator dan Voltase Charger

Jenis aki menurut pembuatannya: aki basah konvensional, aki hybrid, aki kalsium, aki kristal, aki sealed (FLA), aki MF, dll

Jenis aki menurut pemakaiannya: aki starting dan aki deep cycle. Aki starting dirancang untuk menghasilkan energi yang besar dalam waktu singkat, seperti di sepede motor dan mobil. Sedang aki deep cycle dirancang untuk menghasilkan energi yang stabil dalam waktu panjang, seperti digunakan dalam sistem rumah surya. Deep Cycle ini dibagi menjadi VRLA, Gell Cell, AGM

Arus ideal pengisian aki adalah 10% dari kapasitas aki. Misal Aki 50 AH, maka idealnya adalah 5 Amper. Maka untuk mengisinya, butuh waktu 10 jam.

Aki bisa diisi dengan Amper lebih tinggi, maka akan cepat penuh, namun menyebabkan aki panas, mendidih, dan menjadi kurang awet. Misal dengan 20% dari kapasitas, yakni diisikan dengan laju arus 10Amper, maka akan penuh dalam 5 jam. 

Sedang untuk keawetan, bisa gunakan arus 5% dari kapasitas. Dalam kasus di atas, maka 2.5Amper. Yang tentu butuh waktu lebih lama untuk penuh, kisaran 20 jam.

Voltase Ideal Pengisian Aki pada charger bisa disett 110% sampai 115% bila menggunakan charger bersumber dari AC/PLN dari nominal Tegangan aki. Bila akinya 12Volt maka tegangan Charger harus berkisar antara 13,2 sampai 13,8Volt. Jika lebih maka akan terjadi over voltage sekaligus over charge. Jika kita menggunakan Power supply untuk charging cepat gunakan 15v, untuk charging aman gunakan 14v. Misal pakai PV, gunakan 18v dari Panel Surya langsung, tapi jangan lupa tiap malam dikuras/digunakan.