Kabel Alumunium untuk PV ke Aki
Testing nilai tahanan kabel bawaan kabel telpon. Kabel Alumunium memiliki resistensi lebih tinggi dibanding tembaga untuk ukuran yang sama. Kabel ini isi tiga, dua tembaga 1 aluminium yang ukurannya sepertinya lebih dari 1mm. Kabel ini memiliki tahanan 2,1 ohm sepanjang 10 meter. Rencana kabel ini digunakan untuk kabel charging pv. namun dulu juga pernah saya pakai namun tidak melakukan pengukuran. dulu kabel mungkin sekitar 8 meter x 2 lajur. Mencharge aki 7 AH dari PV 10 WP.
Planing yang baru adalah digunakan untuk direct charging dari PV 50WP ke aki 45AH. Pertimbangannya adalah soal impedansi. Dulu di grup PV di FB, saya pernah mengajukan pertanyaan tentang direct charging PV-AKI, tanpa scc. Disitulah disinggung tentang impedansi.
Saya belum terlalu paham tentang impedansi. Namun simplenya begini. Menurut komentator, PV memiliki impedansi 3 ohm. Maka ini tidak cocok dg pola direct charging dr PV-AKI. Agar impedansinya cocok komentator menawarkan cara yang memparalel 3 PV agar impedansi PV menjadi 1 ohm. Bolehlah usulnya.
Namun menurut para generasi pertama para pemakai PV di pedalaman, direct charging adalah aman dan cocok. Hal ini dari keterangan guru saya di grup, bahwa direct charging AKI-PV aman, terbukti dengan bahwa aki menurut Dealer akan mengalami kerusakan kisaran 3 tahun. Namun dengan direct charging seperti di pedalaman sumatera aki baru mengalami kerusakan di usia 4-5 tahun. Bisa jadi impedansi terjadi sebab menggunakan kabel panjang atau kabel kecil, hehe.
Andaikan saya punya banyak PV mungkin akan saya coba semua metode tentang direct charging. Namun PV saya masih dikit. Dan mungkin akan tetap dikit. Sebab hanya untuk penerangan serumah dan bisa semaksimal apa PV 50 WP ini.
Namun hal yang saya coba dalam sesi selanjutnya adalah: dari PV ke Aki menggunakan kabel senilai 2 ohm. 1 ohm anggap milik aki. Maka 2 ohm + 1 ohm adalah 3 ohm maka cocok dengan impedansi PV yang 3 ohm. Kabel ini menggunakan kabel alumunium bawaan kabel telpon isi 3.
Kabel ini, misal butuh instalasi panjang maka bisa diakali dengan 1 kabel alumunium senilai 2 ohm sepanjang 10 meter untuk jalur plus ditambah kabel tembaga 10 meter yang biasanya masih di bawah 0,5 ohm untuk jalur min. Bilamana butuh kabel pendek maka cukup 1 ohm 5 meter untuk + dan 1 ohm 5 meter untuk -, baru langsung ke aki, yes, tanpa SCC!
Atau metode lain yang digunakan metode murah dari Vietnam, yang tetap gunakan kabel tembaga dengan nilai tahanan rendah lalu tambahkan kawat nikrom beberapa lilit sebelum + Aki. Nilai nikrom tergantung AH aki. Untuk PV 50 WP dengan aki 45-50 AH bisa gunakan nikrom 4 lilit senilai 2 ohm.
Atau metode lain, ini hanya ideku. Yakni gunakan kabel kolor ijo. Kabel sepanjang 2 ohm untuk charging PV ke Aki. Kabel kolor ijo adalah kabel abal-abal yang aslinya adalah kabel serabut alumunium namun dilapisi dengan tembaga. Kabel ini populer di komunitas PV yang biasanya menurunkan produksi dari PV.
Selamat bereksperimen!
Direct Charging!
No PWM! No MPPT!
Testing nilai tahanan kabel bawaan kabel telpon. Kabel Alumunium memiliki resistensi lebih tinggi dibanding tembaga untuk ukuran yang sama. Kabel ini isi tiga, dua tembaga 1 aluminium yang ukurannya sepertinya lebih dari 1mm. Kabel ini memiliki tahanan 2,1 ohm sepanjang 10 meter. Rencana kabel ini digunakan untuk kabel charging pv. namun dulu juga pernah saya pakai namun tidak melakukan pengukuran. dulu kabel mungkin sekitar 8 meter x 2 lajur. Mencharge aki 7 AH dari PV 10 WP.
Planing yang baru adalah digunakan untuk direct charging dari PV 50WP ke aki 45AH. Pertimbangannya adalah soal impedansi. Dulu di grup PV di FB, saya pernah mengajukan pertanyaan tentang direct charging PV-AKI, tanpa scc. Disitulah disinggung tentang impedansi.
Saya belum terlalu paham tentang impedansi. Namun simplenya begini. Menurut komentator, PV memiliki impedansi 3 ohm. Maka ini tidak cocok dg pola direct charging dr PV-AKI. Agar impedansinya cocok komentator menawarkan cara yang memparalel 3 PV agar impedansi PV menjadi 1 ohm. Bolehlah usulnya.
Namun menurut para generasi pertama para pemakai PV di pedalaman, direct charging adalah aman dan cocok. Hal ini dari keterangan guru saya di grup, bahwa direct charging AKI-PV aman, terbukti dengan bahwa aki menurut Dealer akan mengalami kerusakan kisaran 3 tahun. Namun dengan direct charging seperti di pedalaman sumatera aki baru mengalami kerusakan di usia 4-5 tahun. Bisa jadi impedansi terjadi sebab menggunakan kabel panjang atau kabel kecil, hehe.
Andaikan saya punya banyak PV mungkin akan saya coba semua metode tentang direct charging. Namun PV saya masih dikit. Dan mungkin akan tetap dikit. Sebab hanya untuk penerangan serumah dan bisa semaksimal apa PV 50 WP ini.
Namun hal yang saya coba dalam sesi selanjutnya adalah: dari PV ke Aki menggunakan kabel senilai 2 ohm. 1 ohm anggap milik aki. Maka 2 ohm + 1 ohm adalah 3 ohm maka cocok dengan impedansi PV yang 3 ohm. Kabel ini menggunakan kabel alumunium bawaan kabel telpon isi 3.
Kabel ini, misal butuh instalasi panjang maka bisa diakali dengan 1 kabel alumunium senilai 2 ohm sepanjang 10 meter untuk jalur plus ditambah kabel tembaga 10 meter yang biasanya masih di bawah 0,5 ohm untuk jalur min. Bilamana butuh kabel pendek maka cukup 1 ohm 5 meter untuk + dan 1 ohm 5 meter untuk -, baru langsung ke aki, yes, tanpa SCC!
Atau metode lain yang digunakan metode murah dari Vietnam, yang tetap gunakan kabel tembaga dengan nilai tahanan rendah lalu tambahkan kawat nikrom beberapa lilit sebelum + Aki. Nilai nikrom tergantung AH aki. Untuk PV 50 WP dengan aki 45-50 AH bisa gunakan nikrom 4 lilit senilai 2 ohm.
Atau metode lain, ini hanya ideku. Yakni gunakan kabel kolor ijo. Kabel sepanjang 2 ohm untuk charging PV ke Aki. Kabel kolor ijo adalah kabel abal-abal yang aslinya adalah kabel serabut alumunium namun dilapisi dengan tembaga. Kabel ini populer di komunitas PV yang biasanya menurunkan produksi dari PV.
Selamat bereksperimen!
Direct Charging!
No PWM! No MPPT!
No comments:
Post a Comment