Mosfet Vs BJT.
Transistor efek medan atau MOSFET dibandingkan Transistor BJT memiliki beberapa perbedaan signifikan. MOSFET bergantung pada tegangan sedang BJT yang bergantung pada arus. Artinya MOSFET akan AKTIF penuh sebagai respons dari tegangan di atas 5V dengan arus 0 pada gate. Sedangkan transistor biasa akan meminta arus yang relatif lebih tinggi untuk menyalakan CE. Selain itu, kebutuhan arus pada Transistor akan naik sesuai beban yang terhubung pada kolektornya. MOSFET di sisi lain akan menyalurkan beban apa pun terlepas dari level gate dengan voltase ambang rendah.
Mosfet lebih baik daripada BJT.
Keunggulan pertama, Mosfet dapat melakukan switcing dengan penuh, dan menawarkan resistensi yang sangat kecil saat dilalui arus menuju beban. Keunggulan kedua, Mosfet tidak perlu resistor untuk memicu gate dan dapat diaktifkan secara langsung dengan tegangan suplai yang tersedia asal tak melampui 12V. Semua keunggulan ini menjadikannya pemenang dibandingkan BJT, terutama bila digunakan sebagai sakelar beban berat seperti lampu pijar arus tinggi, lampu halogen, motor, solenoida, dll.
Kita akan lihat bahwa MOSFET dapat digunakan sebagai saklar untuk toggle sistem wiper mobil. Sebab ia banyak menghabiskan arus dan biasanya disupport relay, SSR, dll. Namun relay sendiri rentan aus, SSR mahal. Solid State Relay (SSR) adalah relay/saklar elektronik semikonduktor yang memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan relay konvensional (elektro mekanik).
MOSFET sebagai Switch.
Mari kita pelajari bersama. Seperti yang ditunjukkan dalam diagram di bawah ini, MOSFET membentuk perangkat pengendali utama yang praktis yang sama sekali tidak menyulitkan.
Sakelar di gate digunakan untuk menyalakan MOSFET dan resistor untuk menjaga gate MOSFET ke logika negatif ketika sakelar berada di posisi OFF. Mensakelar secara instan akan mengaktifkan MOSFET sehingga beban yang terkoneksi di drain menjadi penuh dan beroperasi.
MOSFET sebagai Switch Delay
Pada diagram di bawah ini, elco diparalelkan dengan resistor 1mohm. Saat sakelar di tombol cepat, maka beban akan menyala sekaligus elco akan terisi. Artinya, saat sakelar off, beban akan tetap menyala sebab gate masih on karena tegangan yang tersimpan di elco. Namun elco secara bertahap mengalami pengosongan sebab terbebani resistor 1M dan ketika tegangan turun di bawah 3V, MOSFET akan mati. Waktu tunda/delay ini tergantung nilai elco dan resistor. untuk elco 1000 uf 25v resistor 10k mungkin akan menunda di kisaran 13 detik. 100 uf dan 100 k mungkin akan delay kisaran 17 detik. Untuk dapat delay yang lebih lama, ditambahkan transistor PNP.
terjemah bebas dari:
https://www.homemade-circuits.com/simple-mosfet-switch-circuit-with-delay/
Transistor efek medan atau MOSFET dibandingkan Transistor BJT memiliki beberapa perbedaan signifikan. MOSFET bergantung pada tegangan sedang BJT yang bergantung pada arus. Artinya MOSFET akan AKTIF penuh sebagai respons dari tegangan di atas 5V dengan arus 0 pada gate. Sedangkan transistor biasa akan meminta arus yang relatif lebih tinggi untuk menyalakan CE. Selain itu, kebutuhan arus pada Transistor akan naik sesuai beban yang terhubung pada kolektornya. MOSFET di sisi lain akan menyalurkan beban apa pun terlepas dari level gate dengan voltase ambang rendah.
Mosfet lebih baik daripada BJT.
Keunggulan pertama, Mosfet dapat melakukan switcing dengan penuh, dan menawarkan resistensi yang sangat kecil saat dilalui arus menuju beban. Keunggulan kedua, Mosfet tidak perlu resistor untuk memicu gate dan dapat diaktifkan secara langsung dengan tegangan suplai yang tersedia asal tak melampui 12V. Semua keunggulan ini menjadikannya pemenang dibandingkan BJT, terutama bila digunakan sebagai sakelar beban berat seperti lampu pijar arus tinggi, lampu halogen, motor, solenoida, dll.
Kita akan lihat bahwa MOSFET dapat digunakan sebagai saklar untuk toggle sistem wiper mobil. Sebab ia banyak menghabiskan arus dan biasanya disupport relay, SSR, dll. Namun relay sendiri rentan aus, SSR mahal. Solid State Relay (SSR) adalah relay/saklar elektronik semikonduktor yang memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan relay konvensional (elektro mekanik).
MOSFET sebagai Switch.
Mari kita pelajari bersama. Seperti yang ditunjukkan dalam diagram di bawah ini, MOSFET membentuk perangkat pengendali utama yang praktis yang sama sekali tidak menyulitkan.
Sakelar di gate digunakan untuk menyalakan MOSFET dan resistor untuk menjaga gate MOSFET ke logika negatif ketika sakelar berada di posisi OFF. Mensakelar secara instan akan mengaktifkan MOSFET sehingga beban yang terkoneksi di drain menjadi penuh dan beroperasi.
MOSFET sebagai Switch Delay
Pada diagram di bawah ini, elco diparalelkan dengan resistor 1mohm. Saat sakelar di tombol cepat, maka beban akan menyala sekaligus elco akan terisi. Artinya, saat sakelar off, beban akan tetap menyala sebab gate masih on karena tegangan yang tersimpan di elco. Namun elco secara bertahap mengalami pengosongan sebab terbebani resistor 1M dan ketika tegangan turun di bawah 3V, MOSFET akan mati. Waktu tunda/delay ini tergantung nilai elco dan resistor. untuk elco 1000 uf 25v resistor 10k mungkin akan menunda di kisaran 13 detik. 100 uf dan 100 k mungkin akan delay kisaran 17 detik. Untuk dapat delay yang lebih lama, ditambahkan transistor PNP.
terjemah bebas dari:
https://www.homemade-circuits.com/simple-mosfet-switch-circuit-with-delay/
No comments:
Post a Comment